DPPPA Makassar Giat Edukasi Parenting di Kelurahan Pannampu, Bakal Kunjungi Rumah Warga
MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar kembali sambangi para warga di Kelurahan Pannampu, Selasa (14/5/2024).
Kunjungan ini dalam rangka Edukasi Parenting Bagi Pendamping, Perempuan dan Anak Memerlukan Perlindungan Khusus.
Selain dihadiri warga, kegiatan ini juga diikuti oleh pemerintah kelurahan dan staf, serta Binmas dan Babinsa setempat.
Lurah Pannampu, Imam Hanafi Haris, mengungkapkan kondisi wilayahnya yang rentan terjadi kasus kekerasan perempuan dan anak.
“Ketika ada masalah perempuan dan anak, selalu hadir dari wilayah utara ini, termasuk tetangga tetangga kelurahan lain,” ungkapnya.
Tak jarang, kasus kasus yang ada juga menjadi viral dan menarik perhatian masyarakat luas.
“Maka kami pemerintah kelurahan selalu mengimbau ibu ibu untuk memperhatikan anaknya. Kalau kita salah mendidik dan anakta‘ melanggar di jalur jalur yang tidak tepat, itu berdampak jadi dosa jariyah ke kita,” tutur Imam.
Dirinya lantas bersyukur atas kehadiran pemerintah kota yang senantiasa melakukan edukasi kepada warga, utamanya terkait program Jagai Anakta‘.
“Pemerintah siap menurunkan tim untuk memberikan informasi dan edukasi kepada kita. Saya harap dengan kegiatan ini kita bisa introspeksi diri,” pesannya.
Kepala DPPPA Makassar, Achi Soleman, dalam sambutannya menyebutkan bahwa program Jagai Anakta‘ mendorong orang tua untuk memberikan hal hal bagus kepada anak.
Ini termasuk melakukan perlindungan kepada anak dari hal hal yang berbau negatif dan merugikan.
Achi lantas membeberkan banyaknya kasus kekerasan seksual yang bermula dari kurangnya proses parenting atau pola asuh.
“Kenapa banyak kasus pelecehan seksual? karena kita sendiri tidak pernah ajarkan kepada anakta‘. Kita menganggap itu (edukasi seksual) hal yang tabu, mengganggap itu tidak boleh diajarkan anaknya, padahal itu penting,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam proses parenting diperlukan keseimbangan peran serta kekompakan ayah dan ibu.
Para orang tua pun mesti pro aktif untuk mandiri mempelajari parenting yang baik dan menerapkannya.
“Bisaki‘ belajar sendiri terkait parenting. Tidak mesti lewat edukasi seperti ini, bisa lewat HP, lewat youtube dan sosmedta’. Banyak hal hal bagus yang bisa dipelajari,” tuturnya.
Lebih lanjut, kegiatan diantar oleh Konselor UPTD PPA Kota Makassar, Muh. Wija Hadi Perdana dan diisi oleh Ketua Tim Reaksi Cepat UPTD PPA Makassar, Makmur Payabo.
Makmur menyebut bahwa di tahun ini, ratusan kasus kekerasan perempuan dan anak sudah tercatat di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Makassar.
“Ini saja baru hampir bulan 5, sudah hampir 300 kasus. na kalau ditelusuri, pasti dari orang tua,” bebernya.
Kasus kasus tersebut termasuk kekerasan seksual, pencurian, pembunuhan, dan lain sebagainya.
Ia lalu membenarkan perlunya perbaikan pola asuh dalam keluarga.
“Betul betul itu anak kalau tidak diasuh dengan baik, larinya begitu,” tandasnya.
Parenting yang baik, sambung Makmur, mulai dari mencontohkan perilaku dan bahasa yang baik, berkomunikasi dengan baik, serta memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak.
Selain itu, orang tua perlu menghindari “10 dosa kepada anak” yang disebut Makmur, di antaranya suka mencaci dan membentak anak, menghina anak, membandingkan anak dengan yang lain, cinta dengan syarat, menyampaikan informasi yang salah, selalu menakuti dan mengancam anak, melarang tanpa sebab, menghancurkan perasaan atau rasa percaya diri pada anak, mendoakan yang buruk, membongkar aib anak di hadapan orang lain.
Dirinya menambahkan, tim dari UPTD PPA Makassar nantinya akan melakukan visit atau kunjungan ke rumah rumah warga pada 3 RT yang ada di Pannampu.
Kunjungan tersebut guna mendekatkan pelayanan dan mengecek kelayakan tempat tinggal untuk anak.
“Tim saya mau visit di 3 RT, mau cek satu satu rumah untuk melihat apakah anakta‘ layak tinggal di situ,” pungkasnya.
Tinggalkan komentar