Kompak, Warga Antusias Sambut Pembentukan Shelter di Mangasa Makassar

3
Agu 2023
Kategori : BERITA
Penulis : admin
Dilihat :322x

MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Permasalahan keluarga, utamanya perempuan dan anak kian hari semakin kompleks.

Kasus kasus kekerasan seperti KDRT, Bullying, penelantaran anak, kekerasan seksual, perdagangan orang, dan lainnya, seperti tak lagi asing didengar.

Tak heran, isu ini lantas menjadi sorotan masyarakat luas, seperti yang tergambar dalam kegiatan “Pembentukan Shelter Warga”, Kamis (3/8/2023) di Kel. Mangasa, Kec. Tamalate, Kota Makassar.

Kegiatan ini digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar.

Narasumber yang dihadirkan, yakni Sumarni B. Jufri (Ketua Shelter Warga Kel. Tamamaung Makassar) dan Irmawati Sila (Anggota DPRD Kota Makassar).

Sumarni menjelaskan, Shelter Warga merupakan gerakan masyarakat yang terkoordinasi di tingkat kelurahan.

Tujuannya adalah mengatasi permasalahan perempuan dan anak, termasuk masalah keluarga, seperti KDRT.

“Shelter Warga ini menangani kasus ringan yang bisa dimediasi secara kekeluargaan dengan kerjasama stakeholder setempat,” jelasnya.

Dengan keberadaan shelter di kelurahan, tambahnya, diharapkan dapat menjangkau dan menyelesaikan masalah sampai di akarnya.

“Kita berharap semakin kurang kasus yang terjadi agar Makassar ini menuju zero kasus kekerasan,” tuturnya.

Selanjutnya, Irmawati Sila mengapresiasi perhatian Pemerintah Kota Makassar melalui pengadaan Shelter Warga di kelurahan.

Ia menilai Shelter Warga merupakan inovasi yang sangat bagus untuk menangani permasalahan warga setempat melalui cara cara kekeluargaan.

“Kami sebagai mitra sangat mendukung program ini. Banyak yang datang ke Makassar untuk belajar. Beberapa daerah juga mulai mengadopsi Shelter Warga,” katanya.

Irma, sapaannya, lalu berjanji untuk memperjuangkan anggaran pemerintah untuk operasional Shelter Warga.

Meskipun Shelter Warga selama ini dicap sebagai ‘kerja kerja ikhlas’, Irma menganggap dana operasional tetap perlu ditunjang.

Hal ini selaras dengan pelayanan berkualitas yang harus diberikan.

Apalagi, visi prioritas Walikota Makassar juga adalah mewujudkan Kota Dunia yang Nyaman Untuk Semua Orang.

“Bisa dibilang Shelter Warga adalah ujung tombak untuk mewujudkan kota dunia yang nyaman. Harus kita perjuangkan di rapat itu dana operasional. Karena banyak kasus kasihan justru habis di uang bensin. Padahal shelter ini sudah banyak membantu warga,” ujar Irma yang berada di Komisi D DPRD Kota Makassar.

Meski demikian, Ia tetap menekankan agar pengurus Shelter Warga memiliki integritas dan ketulusan dalam bertugas.

“Tetapi saya sampaikan di sini kita kerja kerja baik. Saya selalu percaya kalau kerja baik dan ikhlas, rejeki akan mengikuti,” imbuhnya.

Peserta kegiatan nampak antusias mengikuti jalannya proses diskusi sebelum membentuk shelter warga.

Sejumlah warga yang hadir berlomba lomba mengajukan tanggapan dan pertanyaan seputar penanganan kasus yang marak terjadi di masyarakat.

“Masih banyak sekali saya temui pernikahan di bawah usia. Padahal sudah seringkali diingatkan ini agar jangan dibiarkan, jangan ditandatangani. Nah, kalau ada yang seperti ini apa yang mesti dilakukan?” seru salah satu warga.

“Ini (shelter) sangat penting kita bentuk. Dipercepat saja dibentuk, Pak Lurah. Karena di RT RW kita ini banyak sekali memang masalah, terutama soal anak anak kita,” singgung warga lainnya.

Warga lainnya turut sahut menyahut tentang berbagai persoalan yang ada, seperti anak putus sekolah, anak yang hamil di luar nikah, dan sebagainya.

Merespon tanggapan warga, Lurah Mangasa, Ilham Arfah, berjanji akan segera membentuk kepengurusan Shelter Warga.

Ia mengaku bersyukur atas sosialisasi Shelter Warga di Kelurahan Mangasa.

“Di Mangasa ini cukup besar masalah. Jadi kami sangat menunggu adanya shelter. Minggu ini kami akan selesaikan strukturnya dan setelahnya bisa kita jalankan,” timpalnya.

sumber : https://edunews.id/daerah/pemkot-makassar/kompak-warga-antusias-sambut-pembentukan-shelter-di-mangasa-makassar/

Tidak ada komentar

Tinggalkan komentar

 

11 − six =