Pemkot Makassar Imbau Seluruh OPD Tingkatkan Pengelolaan SIGA
MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menjadi isu lintas sektor mulai dari pemerintahan pusat hingga daerah.
Tak terkecuali, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar turut menaruh perhatian besar atas isu tersebut.
Apalagi dengan adanya visi Walikota menjadikan Makassar sebagai kota dunia yang inklusif.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemkot Makassar gencar mengadakan berbagai program, juga pendataan terkait melalui kolaborasi lintas sektor. Salah satunya adalah pengelolaan Sistem Data Gender dan Anak (SIGA).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar, Yusri Jabir, saat membuka Workshop Analisis Data dan Pengelolaan Sistem Data Gender dan Anak di Arthama Hotel, Selasa (21/5/2024).
Workshop ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Makassar.
“Semua sektor pembangunan pusat dan daerah harus menjadi penggerak. SIGA dibutuhkan untuk penyediaan informasi dan pengambilan keputusan pimpinan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi,” tutur Yusri.
Ia lalu membeberkan, sejauh ini terjadi penurunan inputan data terkait dari OPD Kota Makassar.
“Jumlah SKPD yang sudah memasukkan data di DPPPA tahun 2022 sebanyak 27 dan tahun 2023 sebanyak 23. Adapun SKPD yang telah menginput SIGA 2022 sebanyak 10, dan 2023 sebanyak 4,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau semua OPD dapat bekerjasama meningkatkan penyajian data dan pemanfaatan SIGA.
Narasumber kegiatan, Uci Lestari (Fungsional Analis Kebijakan Dinas P3ADALDUKLB Sulawesi Selatan), membenarkan pentingnya perhatian terhadap SIGA.
Ica menyebut data tersebut dimanfaatkan untuk penganggaran responsif gender yang akan dinilai oleh kementerian.
Dirinya pun menyayangkan adanya penurunan penginputan data di Makassar. Padahal, data terpilah oleh masing masing OPD seharusnya sudah tersedia.
Kendalanya, kata Ica, karena adanya pergantian personil, kurangnya pemahaman data terpilah, kurangnya dukungan operasional, sulitnya mendapatkan data, dan lain sebagainya.
“Nanti Insyaallah setelah adanya kegiatan ini, Bapak Ibu punya kapasitas untuk bagaimana caranya supaya bisa dapat datanya,” katanya.
Ica menambahkan, data terpilah yang dibutuhkan ada 4 jenis, yaitu berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, wilayah, dan sosial ekonomi. Adapun sumbernya berasal dari data sektoral, data administrasi, dan data sekunder.
Untuk SIGA, sambungnya, update data dilakukan secara kumulatif per tahunnya.
“Kami harap setiap tahun ada peningkatan kapasitas dan minimal ada satu yang bertambah,” imbuhnya.
Diketahui Workshop ini juga menghadirkan konsultan aplikasi SIGA, Muh. Fadhli, yang memfasilitasi para perwakilan OPD memahami teknis penggunaan aplikasi.
Sepanjang berlangsungnya kegiatan, peserta terpantau aktif melakukan diskusi, baik itu terkait jenis data ataupun tata cara penyajiannya.
sumber : https://edunews.id/dp3a-makassar/pemkot-makassar-imbau-seluruh-opd-tingkatkan-pengelolaan-siga/
Tinggalkan komentar