SELARAS Kota Makassar Digadang-gadang Jadi Website Bersama

15
Jul 2024
Kategori : BERITA
Penulis : admin
Dilihat :6x

MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Belum lama ini, Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) mengembangkan website resmi untuk mendukung terwujudnya Sekolah Ramah Anak.

Website tersebut yang dinamakan Sekolah Ramah Anak Terintegrasi (SELARAS) memuat akses informasi terkait regulasi, profil, layanan dan pengaduan, hingga perpustakaan digital.

SELARAS menjadi bagian dari wujud komitmen Makassar sebagai Kota Layak Anak dan dapat diakses pada laman https://selaras.dp3a.makassarkota.go.id/ .

Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DPPPA Makassar, Anriany Saleng menuturkan, harapan konsep Sekolah Ramah Anak, yakni sekolah yang bersih, aman, nyaman, indah, dan inklusif.

Termasuk di antaranya perhatian khusus untuk memberi perlindungan dan mengantisipasi dampak kekerasan terhadap anak.

“Namun kenyataannya, pada tahun 2023 di UPT PPA Makassar, sekitar 630-an lebih kasus masuk dan 50% adalah kasus kekerasan terhadap anak. Sebagian besar yang terdampak dari kekerasan itu adalah anak perempuan dan juga anak usia sekolah,” ungkapnya dalam kegiatan penguatan jejaring antar lembaga di Ruang Rapat Sipakalebbi Kantor Balaikota Makassar, Senin (15/7/2024).

Anriany melanjutkan, ada 2 hal yang perlu dievaluasi terkait Sekolah Ramah Anak.

Pertama, apakah semua sekolah sudah mengerti tentang konsep Sekolah Ramah Anak.

“Saya agak ragu. Sepertinya memang kita perlu memaksimalkan ke sekolah sekolah. Bagaimana agar mereka bisa mendapatkan infonya dan mereka menerapkan konsepnya,” katanya.

Kedua, lanjutnya, bagaimana pengawasan terhadap Sekolah Ramah Anak.

“Bagaimana jika suatu saat terjadi ketidaknyamanan atau terjadi kekerasan di sekolah kita, apakah sekolah bertindak sendiri untuk mengatasi? tentu di sini sekolah bekerjasama dengan stakeholder terkait,” tuturnya.

Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Makassar, Ismawaty Nur, mengapresiasi adanya SELARAS ini yang juga turut difasilitasi oleh pihaknya.

Menurutnya, website tersebut menjadi bagian  transformasi digital dalam layanan publik.

“Melalui ibu Anri dan teman teman lainnya, semua berusaha memperlihatkan bahwa Pemkot berusaha mewujudkan transformasi digital dalam seluruh layanan publiknya. SELARAS menjadi salah satu untuk mewujudkan hal tersebut,” tuturnya.

SELARAS juga dianggapnya sebagai platform yang dapat mempertemukan stakeholder dengan lebih efisien.

Apalagi di dalamnya terdapat salah satu kanal pengaduan yang paling banyak digunakan, yakni Call Center 112.

Ia pun banyak memberikan masukan untuk pengembangan website tersebut, termasuk tampilan visualnya, penguatan sasaran pengguna, hingga input dan output yang mesti dikencangkan.

Dirinya berharap kedepan, SELARAS dapat menjadi website bersama dan bukan hanya serasa milik DPPPA Makassar.

“Nanti dipikirkan bagaimana dia jadi web bersama, bukan cuma DPPPA nya. Semua stakeholder diundang untuk terlibat di sini, bukan untuk dilihat-lihati,” tandasnya.

Pihaknya juga mengaku siap untuk terus berkolaborasi dengan DPPPA Makassar dalam pengembangan website tersebut.

Terakhir, Ismawaty mengingatkan agar dalam pengelolaan SELARAS tetap memperhatikan privasi dan keamanan data.

“Nah untuk anak, yang harus kita perhatikan adalah perlindungan data, tidak boleh bocor. Syukur syukur kalau mereka mau mengadu, jangan sampai bocor datanya,” pesannya.

Lebih lanjut, Kepala Bidang PAUD PNF Dinas Pendidikan Kota Makassar, Yasmain Gasba, juga berharap banyak dengan kehadiran SELARAS.

Menurutnya, SELARAS nantinya harus bertransformasi dari program menjadi sebuah kebutuhan.

Itu untuk membuktikan keseriusan sekolah yang tidak hanya berfungsi sebagai wadah mendapat pengetahuan, tetapi juga wadah pembentukan karakter, sosialisasi, dan persiapan anak menuju kehidupan dewasa.

“Saya berharap banyak terhadap program ini bisa membantu kami, memberi ruang ke sekolah untuk berimprovisasi mengembangkan proses belajarnya,” ujarnya.

Yasmain juga berharap agar SELARAS nantinya tidak hanya terpaku pada pengaduan kasus kasus kekerasan.

Sebab, konsep Sekolah Ramah Anak sendiri juga mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak, termasuk kesehatan dan kenyamanannya dalam proses belajar.

“Lepaskan framing kita bahwa SELARAS ini hanya lapor melapor. Menurut saya indikator keberhasilan bukan kalau banyak laporan, tapi berhasil kalau dengan SELARAS ini banyak masalah yang selesai di sekolah. Yang harus kita kedepankan adalah fungsi edukasinya,” tekannya.

Komitmen SKPD se-Kota Makassar menurut Yasmain turut dibutuhkan sebagai langkah awal pengembangan SELARAS.

Dengan adanya komunikasi dan informasi yang terintegrasi, website tersebut dapat menunjukkan persoalan di sekolah yang perlu diintervensi oleh pemerintah atau stakeholder lainnya.

“Nanti selaras ini adalah portal untuk melihat persoalan kita secara mikro di Makassar. Apa sebenarnya kecenderungan masalah kita di sekolah ini, di kecamatan ini, itu kita intervensi,” ucapnya.

Dirinya pun berharap agar program SELARAS berujung pada budaya sekolah sesuai yang diharapkan.

“Mungkin diinisiasi awal SELARAS ini kita jadikan tempat melapor. Nanti akan jadi budaya sekolah untuk refleksi, apa benar benar sudah ramah anak,” tukasnya.

sumber : https://edunews.id/dp3a-makassar/selaras-kota-makassar-digadang-gadang-jadi-website-bersama/

Tidak ada komentar

Tinggalkan komentar

 

20 + three =