Sosialisasi Layanan Psikososial PUSPAGA, Pemkot Makassar Juga Terima Bantuan IOM Bagi Kelompok Rentan
MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) menggelar sosialisasi layanan psikososial bagi kelompok rentan, Rabu (21/6/2023).
Kegiatan ini mengundang berbagai elemen masyarakat di Arthama Hotel Makassar dengan narasumber Psikolog dan Ketua Harian Puspaga Makassar.
Psikolog, Kasmayani menjelaskan, psikososial merupakan hubungan kondisi sosial seseorang dengan kesehatan mental dan emosionalnya.
Adapun gangguan psikososial berupa adanya perubahan individu yg sifatnya psikologis atau sosial.
“Psikologis itu bisa berarti pola pikirnya, sikapnya. Sedangkan sosial itu adalah interaksinya dengan orang lain,” jelas Kasmayani.
Ia memberi contoh masalah psikososial yang banyak terjadi, seperti penyalahgunaan obat, antisosial, bullying, cemas, stress, dan lain sebagainya.
“Ini faktor yang mempengaruhi adalah peran keluarga, teman sebaya, lingkungan, tugas akademik, dan teknologi,” terangnya.
Masalah psikososial ini merasuk semakin dalam pada kehidupan yang semakin kompleks pula.
Hal ini dipicu tingginya peningkatan populasi disertai globalisasi, bencana alam, serta hal lainnya yang tidak terelakkan.
Hal ini disampaikan oleh Muh. hatta, Ketua Harian Puspaga Makassar.
“Kehidupan yang semakin sulit ini memicu orang melakukan tindakan di luar batas kewajaran, aturan, dan norma yg berlaku. Contoh saja kasus bunuh diri anak yang tambah banyak, kasus perceraian, penganiayaan, pembunuhan, dan kekerasan lainnya,” tuturnya.
Melihat pentingnya kondisi psikososial ini, kata Hatta, Pemkot Makassar telah menggagas Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Puspaga khususnya menyasar ketahanan dan kualitas keluarga, juga bantuan psikososial bagi kelompok rentan seperti anak, disabilitas, dan perempuan.
“Ini adalah layanan konsultasi/konseling gratis bagi keluarga yang mengalami masalah psikososial yg dapat mengakibatkan turunnya kualitas dan ketahanan hidupnya,” paparnya.
Hatta menambahkan, Puspaga fokus pada kegiatan edukasi dan pencegahan.
Adapun jenis layanan yang disediakan, yakni rujukan, konsultasi, dan home visit.
“Kita juga bekerjasama dengan instansi terkait untuk mengadakan kegiatan seperti bimbingan pra nikah dan konseling remaja tentang kesehatan reproduksi,”
“Kami siap mendengar masalah Anda dan bersama sama mencari jalan keluarnya,” imbuhnya.
IOM Serahkan Bantuan Bagi Kelompok Rentan
Di awal kegiatan DPPPA Kota Makassar menerima sejumlah bantuan dari International Organization of Migration (IOM).
Bantuan berupa komputer, mesin jahit dan family kits tersebut untuk mendukung pengembangan dan pemberdayaan kelompok rentan di Makassar.
National Program Officer IOM Eastern Regional, Andry Yuan, berharap agar ke depannya kerjasama dengan DPPPA Kota Makassar terus berlanjut.
“Semoga ke depannya semakin banyak hal hal baik yang bisa kita lakukan,” ujarnya.
IOM yang berkecimpung dalam persoalan migrasi juga berharap adanya jalinan kebersamaan antara pihak pendatang, pengungsi, dan pihak lokal.
Menanggapi itu, Kepala DPPPA, Achi Soleman menegaskan bahwa Kota Makassar selalu terbuka untuk semua.
“Itulah falsafah budaya Kota Makassar. Siapapun diterima, termasuk pendatang pendatang,” katanya.
Achi tak lupa berterima kasih atas kepedulian IOM terhadap kelompok rentan.
Apalagi laporan kasus kekerasan di Makassar terus meningkat, di mana sekira 40 persen di antaranya dialami oleh orang dewasa, dan 60 persen lebih dialami oleh anak.
“Kami tidak melihat besar kecilnya bantuan, yang pastinya masyarakat akan berbahagia dengan pemberian tersebut. Ini sangat membantu, utamanya bagi kelompok rentan dan korban korban kekerasan,” pungkasnya.
Tinggalkan komentar