DP3A Makassar Gelar Kordinasi, Harap Mahasiswa Deteksi Dini Bentuk Kekerasan
BN Online, Makassar— Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar saat ini berfokus untuk mengurangi angka kekerasan di Kota Makassar.
Hal itu terlihat saat menggelar Kordinasi dan Sinkronisasi program kebijakan pencegahan kekerasan terhadap perempuan Angkatan ke III T.A 2022, di Hotel Karebosi Premier, Rabu (2/11/2022).
Pesertanya kali ini difokuskan kepada Mahasiswa/i karena saat ini tidak sedikit Mahasiswa/i melakukan atau menjadi korban kekerasan di area kampusnya.
Karenanya itu, Mahasiswa/i diharapkan bisa mendeteksi dini tanda-tanda kekerasan.
Seperti yang dijelaskan pemateri, Direktur LBH APIK Makassar, Rosmiati Saingan. Ada 10 tanda kekerasan yang bisa dialami Mahasiswa/i yakni kena tampar, dimintai pulsa, dirayu atau dipaksa melakukan hubungan yang terlarang, diawasi baik secara fisik dan digital, memeriksa HP tanpa Izin.
“Apalagi Mahasiswa/i yang pacaran kenali ini bentuk kekerasan. Karena kalau mengaku cinta pasti tidak akan melakukan kekerasan karena cinta itu lemah lembut bukan keras apalagi melukai,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada Mahasiswa/i yang hadir agar segera melaporkan jika mengalami kekerasan. Apalagi mengalami pelecehan seksual.
Menurutnya, tidak ada toleransi untuk kasus kekerasan seksual dan tidak bisa diselesaikan oleh restoratif justice.
Pemerhati perempuan dan anak juga ini menekankan untuk para Mahasiswa/i untuk tidak larut dan berhati-hati dalam bermedia sosial untuk memutus rantai perdagangan orang.
“Sosialisasi ini saya harap kita ambil positifnya. Gunakan sosmed untuk menyebar hal-hal positif. Jangan untuk melakukan tidak berkenan seperti Open BO. Kita harus kerjasama mencegah itu,” pungkasnya.
Selain Rosmiati Saingan, turut hadir pula sebagai pemateri Ahli Forensik dr. Denny Mathius M.Kes yang membawakan materi dengan tema edukasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. (*)
Tinggalkan komentar